INDONESIAKU SAYANG, INDONESIAKU MALANG




            Indonesia adalah sebuah hamparan permata yang membentang di garis khatulistiwa, disebut juga sebagai “Zamrud Khatulistiwa.” Indonesia adalah negeri yang sangat kaya baik budayanya, keseniannya, hasil buminya, dan tentu saja hutang-hutang luar negerinya hehehe….
            Negara kita telah merdeka lebih dari 66 tahun yang lalu, setelah di jajah oleh kolonialisme dan imperialism barat. Pada saat itu rakyat kita di kekang dan diperas secara terang-terangan, dan rakyat kita tidak memiliki kebebasan dalam berpendapat serta mengolah hasil aalam negeri kita sendiri.
            Tapi sekarang, di zaman modern ini kita tengah di jajah oleh kebodohan, rasa tidak peduli, dan sifat serakah diri kita sendiri yang boleh di kata sudah masuk stadium “mengkhawatirkan.” Bangsa kita sangat terobssesi dengan namanya 3Ta yakni, “Harta, Tahta, dan Wanita.” Apalagi buat para pejabat sekarang ini, sangat jarang sekali kita temui pejabat yang tulus dan ikhlas dalam menjabat dengan sikap yang jujur serta menjalankan amanat UUD 1945. Itulah yang tengah terjadi di negeri kita saat ini.
            Akhir-akhir ini misalnya, DPR membuat ulah lagi. Di tengah suasana yang serba sulit ini DPR melalui Banggar (Badan Anggaran) dan BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) menghambur-hamburkan miliaran uang rakyat hanya untuk kemewahan mereka saja. Seperti yang sedang di ributkan saat ini, yakni renovasi runag Banggar yang menghabiskan 20,3 M. Dan kursi yang ada di ruangan Banggar itu berharga kurang lebih 24 juta setiap satu unitnya. Mungkin bila kita duduk di kursi itu satu menit saja, kita bagaikan duduk di di[an-dipan surga, yang saking nikmatnya membuat kita molor dan nggak bangun-bangun lagi hehehe….
            Selain soal politik, kita juga tengah mengalami kemrosotan dalam nilai social, hokum,  dan budaya. Buktinya kerusuhan Bima dan Mesuji. Dalam hal social telah terjadi kesenjangan yang amat dalam antara pemerintah dan rakyat.  Banyak para pejabat tinggi yang berfoya-foya tanpa memperdulikan nasib rakyat yang makin hari makin sengsara. Dalam masalah hukum bila rakyat mengadu pada pihak yang berwenang pasti akan tidak akan di anggap, lain halnya bila yang mengadukan masalah orang-orang yang memiliki pangkat dan uang pasti mereka akan cepat bergerak menanganinya. Penegakan hokum di negeri ini bagaikan pesawat yang tidak memiliki pilot, system Auto Pilotnya rusak dan minim bahan bakar yang berarti tinggal tunggu waktu saja rakyat akan bergerak dan tumpah ke jalan-jalan seperti pada tahun 1998 silam.
            Nah, kalau dalam hal budaya masyarakat kita telah mangalami pergeseran nilaai yang sangat besar. Dulu, bangsa kita di kenal sebagai bangsa yang “Tepo Selero”, bangsa beradat ketimuran, dan bangsa yang memiliki budaya luhur yang mengajarkan untuk menghormati sesama. Sekarang, image itu berubah 1800 dimana terjadi kerusuhan dan bentrok dimana-mana. Bermula dari masalah sepele bias menjadi sebuah bentrokan yang berujung kerusuhan yang memakan banyak korban.
            Tapi jika ngurusin persoalan-persoalan seperti yang saya jabarkan di atas tidak akan ada habisnya…?! Perlu tekad dan kemauan untuk berubah yang keras agar kita bias bangkit dan bersatu kembali untuk mmembangun bangsa dan negeri ini. Bukan salah Pemerintah saja (toh pemerintah seperti hanya mendiamkan aja), tapi tanggung jawab kita bersama untuk membangun serta memelihara seluruh asset-aset berharga milik Negara untuk kebaikan bersama dan demi anak cucu kita nanti yang akan hidup di surge yang jatuh ke dunia yang bernama “Indonesia.”

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA MINAK JINGGO DAN DAMARWULAN

Contoh Script Acara Televisi (Tugas Produksi Tv)

Contoh Proposal Skripsi Ilmu Komunikasi Penelitian Kualitatif (Yang Ingin Mencopy Harap Cantumkan Sumber)